Kamis, 15 September 2011

Kepribadian dan Gaya Hidup

Consumer Behaviour Class
Tuesday Afternoon
Department of Family and Consumer Science
College of Human Ecology
Bogor Agricultural University
Lecturer : Prof. Dr. Ir. Ujang Sumarwan, M.Sc
Topik : Kepribadian dan Gaya Hidup
Oleh  :
Sekar Anjani (I34100060)
Mayor KPM (Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat)
College of Human Ecology

Kelompok 97 – 100
Novindra Hidayat       I34080121       p3nyotz_inncnt@yahoo.com
Citra Dewi                  I34100045       citradewi.citra@gmail.com
Sekar Anjani               I34100060       sekaranjani_kpm47ipb@yahoo.com
Bebby Olivianti           I34100069       bebby.olivianti@yahoo.com
Karina Mako O.          I34100101       karinamako.mako@gmail.com
Dinna Amalia R.         I34100108       dinna.rahmah@yahoo.co.id

5 Karakter Positif Kami          :
1.      Ramah
2.      Mudah Beradaptasi
3.      Ceria
4.      Suka Menolong
5.      Sopan

5 Karakter Negatif Kami        :
1.      Malas
2.      Cerewet
3.      Egois
4.      Mudah emosi
5.      Sok tahu

Gaya Hidup dari Masyarkat kita Sekarang

Masyarakat kita sekarang sudah sangat konsumtif, terlebih lagi yang tinggal di daerah perkotaan. Hal ini bisa ditunjukkan dari pusat-pusat perbelanjaan yang tidak pernah sepi dari pengunjung. Begitupun dengan restoran-restoran fast food yang sudah menjamur dimana-mana. Pusat penjualan barang-barang elektronikpun setiap hari ramai pembeli. Gaya hidup seperti ini bisa digolongkan dalam paham hedonisme dan matrealistik. Hedonisme sendiri adalah suatu paham yang menganggap bahwa sesuatu dianggap baik jika sesuai dengan kesenangan yang didapatkannya. Menurutnya, mereka telah mencapai kesenangan apabila mereka sudah bisa diterima dengan baik dengan kelompoknya. Terlebih lagi apabila mereka sudah bisa masuk dalam golongan elit (social climbing).
Oleh karena kesenangan yang mereka capai adalah hal tersebut, mereka rela mengorbankan uangnya dengan membeli baju dengan tren terbaru dan juga bermerk, gadget teranyar dan canggih, serta bisa ‘nongkrong’ di cafe-cafe dengan kelompok mereka. Hal-hal yang dibicarakan mereka bila sudah bertemu tidak jauh-jauh dari materi, baju tren terbaru, atau menggosip tentang kelompok lain yang tingkatnya lebih tinggi atau lebih rendah dari kelompok mereka. Gaya hidup seperti ini dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu : budaya, nilai, demografik, kelas sosial, kelompok rujukan atau kelompok acuan, keluarga, kepribadian, motivasi dan emosi. Kelompok acuan mereka kebanyakan dari kalangan elit dan para artis.
Tren yang sempat booming pada tingkat pertama kuliah adalah 3B, bukan singkatan dari Brain, Beauty, and Behavior melainkan behel (kawat gigi), BB (Black Berry), dan belah tengah (rambut panjang belah tengah dengan sedikit dibuat ikal pada ujung rambut). Namun baru-baru ini tren terbaru dalam dunia fashion adalah baju ala Syahrini, yaitu baju dengan model daster kelelawar dengan bahan kain yang bermacam-macam dengan hiasan payet, manik-manik, ataupun batu alam. Banyak Syahrini-Syahrini yang ‘bertebaran’ sewaktu lebaran kemarin, kebanyakan konsumennya adalah ibu-ibu. Untuk kalangan remaja putri sendiri tren yang sedang hangat-hangatnya adalah tren berjilbab dan berbusana ala Hana Tajima. Banyak mahasiswi IPB yang mengikuti tren berjilbab tersebut. Selama tren tersebut dalam batasan wajar dan sesuai dengan norma-norma yang ada menurut kami tidak masalah. Kunci utama dalam membentuk gaya hidup sehat seseorang adalah dengan kemampuan menghargai orang lain dan diri sendiri, menjadi konsumen yang cerdas, dan punya prinsip teguh agar tidak mudah terbawa arus.

Minggu, 28 Agustus 2011

Resume Kuliah Perilaku Konsumen bab 2 : Motivation and Values

Consumer Behavior Class (Kelas Perilaku Konsumen)
Tuesday Afternoon
Department of Family and Consumer Sciences
College of Human Ecology
                  Bogor Agricultural University



Lecturer : Prof. Dr. Ir. Ujang Sumarwan, MSc
http://ujangsumarwan.blog.mb.ipb.ac.id          


Resume kuliah Perilaku Konsumen
Bab 2 : Motivation and Values
Oleh : Sekar Anjani (Mayor Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat)
         College of Human Ecology

                      

                       Kuliah Perilaku Konsumen kali ini adalah membahas tentang Motivation and Values. Bahasan - bahasan yang tercakup didalamnya meliputi:
  • Motivation process
  • Motivational strength
  • Motivation direction
  • Classifying needs
  • Involvement
  • Values
Diantara bahasan - bahasan tersebut yang menarik perhatian saya adalaha klasifikasi kebutuhan (classifying needs) dimana didalamnya terdapat hirarki kebutuhan atau lebih dikenal lagi sebagai teori maslow.  Adapun hirarki kebutuhan tersebut adalah sebagai berikut :
  1. Kebutuhan akan rasa aman
  2. Kebutuhan untuk dicintai dan disayangi
  3. Kebutuhan untuk dihargai
  4. Kebutuhan untuk aktualisasi diri
dan diantara semua hirarki kebutuhan, yang paling menarik bagi saya adalah hirarki tingkat keempat yaitu kebutuhan untuk dihargai (Ego Needs). Psikolog humanis percaya bahwa setiap orang memiliki keinginan yang kuat untuk merealisasikan potensi potensi dalam dirinya, untuk mencapai tingkatan aktualisasi diri. Untuk membuktikan bahwa manusia tidak hanya bereaksi terhadap situasi yang terjadi di sekelilingnya, tapi untuk mencapai sesuatu yang lebih (Abraham Maslow ).

                  Terlepas dari kebutuhan dasar, manusia memiliki harga diri (pride) dimana harga diri tersebut banyak dipertahankan oleh banyak orang agar terhindar dari penghinaan (Humiliation) seperti pelecehan, penggencatan, cercaan, dsb. Manusia pada dasarnya memiliki sifat ingin diakui (acknowledge) dan ingin diperhatikan (attention) yang mana hal itu akan membuat mereka dihargai oleh orang lain dan diakui keberadaannya. Dewasa ini, bahkan banyak orang yang rela melakukan apa saja demi mempertahankan harga diri mereka. Kebutuhan harga diri itu dapat berupa kekuasaan, status, ketenaran dll yang membuat Orang-orang yang terpenuhi kebutuhannya akan harga diri akan tampil sebagai orang yang percaya diri, tidak tergantung pada orang lain dan selalu siap untuk berkembang terus untuk selanjutnya meraih kebutuhan yang tertinggi yaitu aktualisasi diri (self actualization)
                    Sesuai dengan namanya, Ego Needs benar-benar mengarahkan kita kedalam kompetesi untuk pembuktian diri yang bersifat individualis. Namun, kita juga tidak bisa menghilangkan kebutuhan itu karena pada dasarnya setiap individu manusia tidak mau merasakan diremehkan, dilecehkan, dihina, dsb. Akan tetapi bukankah perasaan - perasaan seperti itu yang membuat kita lebih kuat dan terdorong kembali untuk bangkit dan belajar dari pengalaman. Manusia hidup sebagai individu, akan tetapi tetap tidak dapat berdiri sendiri dan membutuhkan orang lain. Karena itu, alangkah baiknya jika kita juga tidak melupakan nilai-nilai sosial yang ada di kehidupan kita dan menghargai setiap makhluk hidup yang ada agar tercapai keseimbangan hidup sejahtera.

"Life is a long lesson in humility"
  James M. Barrie

Sabtu, 27 Agustus 2011

Home :)

Setiap hari,,
manusia sibuk menjalani aktifitasny masing2..

Sibuk dgn masalah masing2..

Sibuk dgn urusan masing2..

Sibuk dgn perasaan masing2..

Sibuk dgn pikiran masing2..

Di satu sisi ada yg sedang senang,, di sisi lain ada yg sedang sedih..

Di satu sisi ada yg beruntung,, di sisi lain ada yg sial..

Di satu sisi ada yg bersyukur,, di sisi lain ada yg berfoya-foya..

Beraneka ragam manusia..

Beraneka ragam lingkungan..

Beraneka ragam keluarga..

Beraneka ragam kehidupan..

Di dalam setiap manusia,, di setiap lingkungan,, di setiap keluarga,, di setiap kehidupan,,
Pasti pernah punya masalah masing2..

Tapi asalkan punya orang yg disayangi,, mereka pasti bahagia..

Karena tempat dimana trdapat orang2 yg kita sayangi itulah yg disebut rumah..

Di dunia yg penuh dgn manusia ini,,
selalu ada rumah tempat kita untuk pulang..